Rabu, 20 Januari 2016

Contoh Penyebab Banjir Pada Paragraf Dedukatif

Jakarta sering mengalami banjir. Penyebab terjadinya itu ialah tidak lain tidak bukan musim hujan yang telah datang. Peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan atau disebut masa pancaroba merupakan awal munculnya berbagai bibit penyakit. Pada masa ini hujan turun belum merata, pada suatu tempat sudah hujan, sedangkan pada tempat lain masih panas dan berdebu. Tidak meratanya angin di kawasan hujan akan mudah menerbangkan debu atau berbagai kotoran. Anak-anak dan lansia termasuk kelompok paling rentan terkena penyakit karena sistem pertahanannya tidak sebaik orang dewasa. Jalan infeksi paling mudah ialah inhalasi (terhirup) sehingga penyakit yang muncul meliputi batuk, pilek, bersin, hingga sesak napas. Penyakit lain yang juga harus diwaspadai yaitu kemungkinan penyebaran demam berdarah dan diare.
Banjir itu sendiri telah mengakibatkan rumah-rumah warga terendam untuk waktu yang lama. Kerugian yang diakibatkan oleh banjir itu macam-macam, bisa berupa materil. Daerah-daerah yang rawan terkena banjir biasanya yang berada didekat sungai-sungai besar. Banjir di Jakarta tidak hanya mengakibatkan kerugian, tetapi bisa menelan korban jiwa seperti hanyut atau tenggelam pada saat banjir datang. Respon masyarakat pun bermacam-macam, ada yang peduli ada juga yang biasa-biasa saja menanggapinya. Solusi untuk menyelesaikan masalah banjir adalah dengan menumbuhkan rasa kepedulian dari masyarakat untuk berperilaku bersih dalam kehidupan sehari-hari, seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi pembalakan liar, penanaman pohon dan dukungan moril dari pemerintah.
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya banjir :
  1. Hujan yang terjadi biasanya dalam jangka waktu yang panjang atau besarnya curah hujan selama berhari - hari. Erosi Tanah, yang menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan mengalir deras di atas permukaan tanah tanpa terjasi resapan.
  2. Buruknya penanganan sampah yang menyumbat saluran-saluran air sehingga tubuh air meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.
  3. Pembangunan tempat pemukiman yang dimana tanah kososng diubah menjadi jalan atau tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya resap air hujan.  
  4. Pembangunan tempat pemukiman bisa menyebabkan meningkatnya resiko banjir sampai 6 kali lipat dibandingkan tanah terbuka yang biasanya mempunyai daya serap air tinggi.  Masalah ini sering terjadi di kota-kota besar yang pembangunannya tidak terencana dengan baik.  Peraturan pembauatan sumur resapan di daerah perkotaan kurang diawasi pelaksanaannya.
  5. Bendungan dan saluran air yang rusak. Tetapi walaupun kerusakan bendungan dan saluran air ini tidak sering terjadi namun bisa menyebabkan banjir terutama pada saat musim hujanderas yang panjang.

Kesimpulannya adalah semua warga harus bertanggung jawab dan saling menjaga kebersihan setempat, seperti membuang sampah pada tempat nya,melakukan kerja bakti kepada setiap masyarakat setempat. Kita harus mempunyai kesadaran masing-masing untuk menjaga kebersihan disekeliling masyarakat. agar kita terhindar dari bencana banjir yang diakibatkah oleh kesalahan manusia. Semoga pemerintah memberikan bantuan dana dan makanan terhadap warga-warga yang terancam banjir.

Kode Smiley Untuk Komentar


:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t  

1 komentar: