Jakarta
sering mengalami banjir. Penyebab terjadinya itu ialah tidak lain tidak bukan
musim hujan yang telah datang. Peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan
atau disebut masa pancaroba merupakan awal munculnya berbagai bibit penyakit.
Pada masa ini hujan turun belum merata, pada suatu tempat sudah hujan,
sedangkan pada tempat lain masih panas dan berdebu. Tidak meratanya angin di
kawasan hujan akan mudah menerbangkan debu atau berbagai kotoran. Anak-anak dan
lansia termasuk kelompok paling rentan terkena penyakit karena sistem
pertahanannya tidak sebaik orang dewasa. Jalan infeksi paling mudah ialah
inhalasi (terhirup) sehingga penyakit yang muncul meliputi batuk, pilek,
bersin, hingga sesak napas. Penyakit lain yang juga harus diwaspadai yaitu
kemungkinan penyebaran demam berdarah dan diare.
Banjir
itu sendiri telah mengakibatkan rumah-rumah warga terendam untuk waktu yang
lama. Kerugian yang diakibatkan oleh banjir itu macam-macam, bisa berupa
materil. Daerah-daerah yang rawan terkena banjir biasanya yang berada didekat
sungai-sungai besar. Banjir di Jakarta tidak hanya mengakibatkan kerugian,
tetapi bisa menelan korban jiwa seperti hanyut atau tenggelam pada saat banjir
datang. Respon masyarakat pun bermacam-macam, ada yang peduli ada juga yang
biasa-biasa saja menanggapinya. Solusi untuk menyelesaikan masalah banjir
adalah dengan menumbuhkan rasa kepedulian dari masyarakat untuk berperilaku
bersih dalam kehidupan sehari-hari, seperti membuang sampah pada tempatnya,
mengurangi pembalakan liar, penanaman pohon dan dukungan moril dari pemerintah.
Ada beberapa faktor penyebab
terjadinya banjir :
- Hujan yang terjadi biasanya dalam jangka waktu yang panjang atau besarnya curah hujan selama berhari - hari. Erosi Tanah, yang menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan mengalir deras di atas permukaan tanah tanpa terjasi resapan.
- Buruknya penanganan sampah yang menyumbat saluran-saluran air sehingga tubuh air meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.
- Pembangunan tempat pemukiman yang dimana tanah kososng diubah menjadi jalan atau tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya resap air hujan.
- Pembangunan tempat pemukiman bisa menyebabkan meningkatnya resiko banjir sampai 6 kali lipat dibandingkan tanah terbuka yang biasanya mempunyai daya serap air tinggi. Masalah ini sering terjadi di kota-kota besar yang pembangunannya tidak terencana dengan baik. Peraturan pembauatan sumur resapan di daerah perkotaan kurang diawasi pelaksanaannya.
- Bendungan dan saluran air yang rusak. Tetapi walaupun kerusakan bendungan dan saluran air ini tidak sering terjadi namun bisa menyebabkan banjir terutama pada saat musim hujanderas yang panjang.
Kesimpulannya
adalah semua warga harus bertanggung jawab dan saling menjaga kebersihan
setempat, seperti membuang sampah pada tempat nya,melakukan kerja bakti kepada
setiap masyarakat setempat. Kita harus mempunyai kesadaran masing-masing untuk
menjaga kebersihan disekeliling masyarakat. agar kita terhindar dari bencana
banjir yang diakibatkah oleh kesalahan manusia. Semoga pemerintah memberikan
bantuan dana dan makanan terhadap warga-warga yang terancam banjir.
:r
BalasHapus