Kamis, 27 Oktober 2016

Arsitektur Telematika dan Kolaborasi Client dan Server

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah materi tentang Arsitektur Telematika dan Kolaborasi Arsitektur Side Client dan Server. Sebelum membahas lebih dalam saya akan menjelaskan pengertian dari Arsitektur Telematika itu sendiri. Arsitektur Telematika adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP) yang dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Adapun arsitektur dari sisi client dan server. Arsitektur Client-Server merupakan sebuah aplikasi yang bertugas untuk membagi pekerjaan antara server(penyedia layanan) dan client. Client dan server terkadang menggunakan jaringan komputer pada hardware yang terpisah. Sedangkan server dapat menjalankan satu atau lebih program untuk memberikan data-data pada client. Arsitektur client – server telematika terdiri dari 2 buah arsitektur yakni:
1.    Arsitektur dari sisi client
Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik Klien :
·         Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
·         Menunggu dan menerima balasan.
·         Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
·         Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.

2.    Arsitektur dari sisi server.
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
·         Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
·         Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
·         Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
Kolaborasi Arsitektur Telematika Sisi Client & Server
1.    Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti terlihat pada gambar.

Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya.
Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada. Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
2.    Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 
 Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
·         Antarmuka pengguna
·         Interaksi database
·         Pengambilan dan modifikasi data
·         Sejumlah aturan bisnis
·         Penanganan kesalahan
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :
·         Manajemen data
·         Keamanan
·         Query, trigger, prosedur tersimpan
·         Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah keterbatasan :
·         Kurangnya skalabilitas
·         Koneksi database dijaga
·         Tidak ada keterbaharuan kode
·         Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi berbasis client/server memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih terukur daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada server. Dalam model client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu aplikasi, semakin banyak beban pada server.
Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala.
Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi menarik bagi perusahaan.
Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat biaya.
3.    Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
·         Layanan presentasi (tingkat client)
·         Layanan bisnis (tingkat menengah)
·         Layanan data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri, seperti pada gambar
Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Sumber :
https://id.wikipedia.org
http://resnandapramudiastiro.blogspot.co.id

Baca Selengkapnya >>>

Selasa, 11 Oktober 2016

Konsep Pengembangan Sistem Informasi

Ø Konsep Dasar Sistem Informasi
Berikut ini adalah beberapa definisi dari sistem informasi :
1.      ”Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi”. Al- Bahra (2005:9)
2.      ”Sekumpulan prosedur organisasi yangpada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi”. Al-Bahra (2005:9)
3.      “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhanpengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatanstrategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan”. Al-Bahra (2005:9).

Ø Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem informasi sering disebut proses pengembangan sistem (System Development). Terdapat beberapa definisi mengenai pengembangan sistem informasi diantaranya adalah :
1.      Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis computer untuk menyelesaikan permasalahan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.
2.      Kumpulan kegiatan para analis sistem , perancang , dan pemakai yang mengembangkan dan mengimlementasikan sistem informasi.
3.      Tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem informasi
4.      Proses merencanakan, mengembangkan , dan mengimplementasikan sistem informasi dengan menggunakan metode , teknik , dan alat bantu pengembangan tertentu.
Sebenarnya untuk menghasilkan sistem informasi tersebut terdiri dari :
1.      Sistem analis
Upaya mendapatkan gambaran bagaimana sistem bekerja dan masalah – masalah apa saja yang ada pada sistem.
2.      Sistem development
Langkah – langkah mengembangkan sistem informasi yang baru berdasarkan gambaran cara kerja sistem dan permasalahan yang ada.

Ø Sistem Informasi Korporasi
Sistem Informasi Korporasi (SIK) atau Enterprise Resources Planning System (ERP System) adalah sebuah model sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mengintegrasikan semua sistem pengolahan data  perusahaan. SIK (ERP System) umumnya mengintegrasikan sistem pengolahan data logistik, keuangan dan persolalia dalam satu sistem pengolahan data.
Sesuai dengan tingkat kerumitan dan kekomplekannya, beberapa pendekatan perlu dipertimbangkan dengan memperhatikan faktor penentu  tingkat keberhasilan tetapi manfaat yang sangat besar dapat dirasakan mulai dari staf operasional sampai tingkat manajer utama. Kemudahan proses pengolahan data, terjadwalnya rencana-rencana kerja sampai dibacanya laporan tahunan seksi produksi dalam bentuk grafik operasional adalah sebagian kecil manfaat yang bisa diperoleh dengan penerapan SIK.

·         Manfaat penggunaan ERP :
1.      Sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif dan efisien
2.      Memungkinkan melakukan integrasi secara global sehingga data dapat diintergrasikan
3.      Tidak hanya memadukan data dan orang tetapi juga menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data pada banyak sistem komputer yang terpisah
4.      Memungkinkan manajemen mengelola operasi tidak hanya sekedar memonitor saja
5.      Membantu melancarkan pelaksanaan manajemen.

·         Pendekatan Penerapan Sistem Informasi Korporasi
Penerapan sebuah sistem perangkat lunak aplikasi terintegrasi bisnis dalam skala besar seperti ERP system ada dua pendekatan :
1.      Bertahap
Pendekatan ini dapat dipakai jika modul paket SIK telah terintegrasi maka penerapannya dilakukan secara bertahap/sequensial setiap subsistem, sebagai sistem pengolahan transaksi penerapan pertama-tama dilakukan dengan mendefinisikan setiap set intrukasi dan menghubungkannya kedalam basis data sampai satu proses pengolahan data selesai kemudian dilanjutkan keurutan proses pengolahan data yang lain sampai semua lingkup proses pengolahan data terintegrasi. Pendekatan ini digunakan pada ketika strategi pengembangan yang digunakan dilakukan dalam proses pengembangan sendiri.
2.      Penggantian Langsung (Cut Over)
Tidak seperti pendekatan sistem informasi umumnya, ERP system dirancang berdasarkan gambaran bagaimana fungsional bisnis saling berkoordinasi dalam proses kerjanya dan jika penerapan sebuah sistem perangkat lunak  aplikasi di perusahaan pemakai dilakukan dengan membeli seperti ERP system, maka perusahaan pemakai harus menyesuaikan secara fungsional dan prosesional dengan ERP system sebagai sistem baru (revolusioner / cutting)

·         Faktor penentu keberhasilan sistem ERP :
1.      Kemampuan Manajer Proyek.
2.      Dukungan User.
3.      Dukungan Konsultan.
4.      inerja tim proyek.
5.      Pendekatan Penerapan Sistem.
6.      Jenis Perangkat Lunak.
7.      Pemahaman product  (ERP system).
8.      Manajerial proyek .
9.      Biaya .
10.  Waktu.

Ø Tipe Sistem Informasi Pada Korporasi
Sistem dalam suatu organisasi terbagi menjadi empat level, yaitu: strategi, manajemen, pengetahuan, dan operasional. Level strategi merupakan sistem informasi yang mendukung manajemen senior dalam menyusun perencanaan aktivitas jangka panjang. Level manajemen melayani pemonitoran, pengendalian, pengambilan keputusan, dan aktivitas administratif dari manajer madya. Level pengetahuan melayani kerja data dan pengetahuan organisasi. Sedangkan level operasional memonitor aktivitas dan transaksi dasar pada organisasi.
Organisasi memiliki enam tipe utama sistem informasi, diantaranya adalah SPE, SPK, SIM, SKP, Sistem Kantor, dan SPT. Keenam tipe tersebut dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini.

·         Di mana letak keuntungan perusahaan dalam menggunakan sistem informasi?
Manajemen hubungan pelanggan menggunakan sistem informasi untuk mengkoordinasi semua bisnis yang mencakup interaksi perusahaan dengan pelanggannya. Kedua, sistem informasi juga memperkuat informasi pelanggan dari berbagai sumber sehingga perusahaan mendapat kesatuan pandangan pelanggan. Ketiga, membantu bisnis untuk mengidentifikasi peluang dan pelanggan mana yang menguntungkan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Dan yang terakhir memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan proses penciptaan, tukar menukar, dan distribusi pengetahuan agar meningkatkan proses bisnis dan keputusan manajemen.

·         Kapan sistem informasi berguna pada suatu perusahaan?
Sistem informasi digunakan saat menajalankan strategi internal dan eksternal perusahaan dalam rangka mencapai tujuan organisasi serta efektivitas dan efisiensi. Seiring berjalannya waktu, penggunaan sistem informasi pada perusahaan semakin pesat. Sejalan dengan itu, tantangan yang dihadapi perusahaan semakin kompleks. Contohnya di sini adalah pesaing atau kompetitor dari suatu perusahaan semakin kreatif dalam memanfaatkan peluang yang ada.

·         Mengapa sistem informasi banyak digunakan di perusahaan bisnis?
Sistem informasi ini banyak digunakan oleh perusahaan sebagai solusi dari tantangan-tantangan bisnis yang ada. Tantangan tersebut antara lain di bidang manajemen, (mengembangkan proses bisnis perusahaan dan memonitor perubahan pasar dan biaya), teknologi (internet, barcode, dan intranet), dan organisasi (perancang, pabrik, pemasok, gudang, retail, dan proses bisnis). Sistem informasi di sini berguna untuk mengidentifiksi selera pelanggan yang berubah dengan cepat dan mengkoordinasi rantai persediaan. Sistem informasi juga melayani fungsi-fungsi bisnis utama seperti penjualan dan pemasaran, pabrikasi, keuangan, akuntansi, dan sumber daya manusia.

·         Bagaimana sistem informasi mendukung fungsi utama bisnis?
Pada tiap-tiap level organisasi terdapat rangkaian sistem informasi yang mendukung area fungsional utama dari bisnis. Beberapa diantaranya yaitu sistem pemasaran dan penjualan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pelanggan untuk jasa atau produknya, mengembangkan produk dan jasa agar sesuai kebutuhan pelanggan, mempromosikan, dan menjual produk dan jasa. Dalam hal ini berhubungan langsung dengan manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management).Sedangkan sistem sumber daya manusia menyimpan dan memelihara arsip karyawan, melacak ketrampilan, prestasi kerja, dan pelatihan karyawan.

·         Siapakah perusahaan yang mengaplikasikan sistem informasi ini?
Sebut saja ZARA sebagai contohnya. Seperti yang kita tahu, perusahaan ini merupakan perusahaan bisnis retail fashion terkemuka di dunia. Terbukti dari cepatnya sistem manajemen ZARA dalam mendapatkan tren-tren fashion yang terus berubah tiap waktu. ZARA menerapkan “mode cepat-lacak” yang memudahkan konsumennya dalam menemukan produk yang diinginkannya. Tidak terhitung, berapa banyak pengunjung yang merasa terpuaskan dengan adanya mode ini. Sistem informasi manajemen berperan penting dalam kesuksesan ZARA tersebut.
Sumber :
https://id.wikipedia.org
https://rfaniarning.wordpress.com
Baca Selengkapnya >>>

Senin, 10 Oktober 2016

Perkembangan Telematika

Kali ini saya akan membahas sebuah materi yang berjudul Perkembangan telematika. Perkembangan telematika saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pada segi hardware, telah banyak bermuculan produk-produk IT muktahir yang lebih kecil, cepat dan efisien dengan format-format unik yang berbeda. Misalnya teknologi perakitan prosessor yang sudah bias memfrabikasi hingga ukuran 40nm, telepon selular dengan koneksi wifi, notebook dengan ukuran lebih kecil sehingga memudahkan keleluasaan mobilitas bagi penggunanya serta yang tidak kalah penting adalh tersedia akses hotspot dimana-mana sehingga hamper setiap orang dapat mengaksesnya.
Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya L’informatisation de la Societe. Jadi, pengertian Telematikasendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
Ø  Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology).
Ø  Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Ø  Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalu lintas (road vehicles dan vehicle telematics).
1.    Periode Rintisan
Pada tahun 1970 perkembangan telematika di Indonesia sangat terbatas karena perhatian yang minim dari pemerintah dan pasokan listrik yang terbatas pada saat itu. Sehingga Indonesia tidak perduli dengan perkembangan telematika. Memasuki tahun 1980, penggunaan teknologi telematika di Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang kita kenal saat ini yaitu email yang dirintis pada tahun 1980.
2.    Periode Pengenalan
Teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mulai mengenalnya. Jaringan radio amatir pada awal tahun 1990 mulai ramai. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980, terus berkembang seiring dengan berkembangnya telematika di Indonesia.
3.    Periode Aplikasi
Merupakan munculnya era dunia digital untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas untuk mulai dilaksanakan dan diaplikasikan. Semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
4.    Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga tidak akan dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan factor baru dari perkembangan teknologi. Antamuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooAPPS live.Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunaannya.
Sumber :

https://id.wikipedia.org
Baca Selengkapnya >>>

Definisi Telematika dan Pemanfaatan Telematika

Kali ini saya akan membahas sebuah materi yang berjudul Definisi Telematika dan Pemanfaatan Telematika. Sebelum membahas lebih dalam saya akan menjelaskan pengertian dari Telematika itu sendiri. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L'informatisation de la Societe. Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut.
1.    Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2.    Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.
3.    Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Kesimpulannya adalah telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.
Adapun pemanfaatan telematika dalam bidang pendidikan menurut Miarso :
1.    Perpustakaan Elektronik,
Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di Bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of Congress merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.
2.    Surat Elektronik (email)
Dengan aplikasi sederhana seperti email maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya lewat email.
3.    Ensiklopedia,
Sebagian perusahan yang menjajakan ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video, audio, tulisan dan gambar, dan bahkan gerakan. Dan data informasi yang terkandung dalam ensklopedia juga telah mulai tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedi elektronik dapat diperbaharui.
4.    Sistem Distribusi Bahan Secara Elektronis (digital),
Dengan adanya sistem ini maka keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru SD yang mengikuti penyetaraan D2, sarana untuk mengakses program ini tdk menjadi masalah karena mereka dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor pos yang menyediakan jasa internet.
5.    Tele-edukasi dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System,
Pendidikan dan pelatihan jarak jauh diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professional dari SDM di Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta dapat memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat pendidikan formal maupun nonformal dalam suatu “cyber system”.
6.    Pengelolaan Sistem Informasi,
Ilmu pengetahuan tersimpan dalam berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku, makalah atau laporan informasi semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah disimpan dalam bentuk disket atau CD ROM, namun perlu dikembangkan lebih lanjut sistem agar informasi itu mudah.

Sumber :
https://id.wikipedia.org
Baca Selengkapnya >>>