Senin, 10 Oktober 2016

Perkembangan Telematika

Kali ini saya akan membahas sebuah materi yang berjudul Perkembangan telematika. Perkembangan telematika saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pada segi hardware, telah banyak bermuculan produk-produk IT muktahir yang lebih kecil, cepat dan efisien dengan format-format unik yang berbeda. Misalnya teknologi perakitan prosessor yang sudah bias memfrabikasi hingga ukuran 40nm, telepon selular dengan koneksi wifi, notebook dengan ukuran lebih kecil sehingga memudahkan keleluasaan mobilitas bagi penggunanya serta yang tidak kalah penting adalh tersedia akses hotspot dimana-mana sehingga hamper setiap orang dapat mengaksesnya.
Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya L’informatisation de la Societe. Jadi, pengertian Telematikasendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
Ø  Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology).
Ø  Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Ø  Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalu lintas (road vehicles dan vehicle telematics).
1.    Periode Rintisan
Pada tahun 1970 perkembangan telematika di Indonesia sangat terbatas karena perhatian yang minim dari pemerintah dan pasokan listrik yang terbatas pada saat itu. Sehingga Indonesia tidak perduli dengan perkembangan telematika. Memasuki tahun 1980, penggunaan teknologi telematika di Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang kita kenal saat ini yaitu email yang dirintis pada tahun 1980.
2.    Periode Pengenalan
Teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mulai mengenalnya. Jaringan radio amatir pada awal tahun 1990 mulai ramai. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980, terus berkembang seiring dengan berkembangnya telematika di Indonesia.
3.    Periode Aplikasi
Merupakan munculnya era dunia digital untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas untuk mulai dilaksanakan dan diaplikasikan. Semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
4.    Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga tidak akan dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan factor baru dari perkembangan teknologi. Antamuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooAPPS live.Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunaannya.
Sumber :

https://id.wikipedia.org
Baca Selengkapnya >>>

Definisi Telematika dan Pemanfaatan Telematika

Kali ini saya akan membahas sebuah materi yang berjudul Definisi Telematika dan Pemanfaatan Telematika. Sebelum membahas lebih dalam saya akan menjelaskan pengertian dari Telematika itu sendiri. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L'informatisation de la Societe. Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut.
1.    Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2.    Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.
3.    Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Kesimpulannya adalah telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.
Adapun pemanfaatan telematika dalam bidang pendidikan menurut Miarso :
1.    Perpustakaan Elektronik,
Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di Bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of Congress merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.
2.    Surat Elektronik (email)
Dengan aplikasi sederhana seperti email maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan dapat bertanya lewat email.
3.    Ensiklopedia,
Sebagian perusahan yang menjajakan ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video, audio, tulisan dan gambar, dan bahkan gerakan. Dan data informasi yang terkandung dalam ensklopedia juga telah mulai tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedi elektronik dapat diperbaharui.
4.    Sistem Distribusi Bahan Secara Elektronis (digital),
Dengan adanya sistem ini maka keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru SD yang mengikuti penyetaraan D2, sarana untuk mengakses program ini tdk menjadi masalah karena mereka dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor pos yang menyediakan jasa internet.
5.    Tele-edukasi dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System,
Pendidikan dan pelatihan jarak jauh diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professional dari SDM di Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta dapat memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat pendidikan formal maupun nonformal dalam suatu “cyber system”.
6.    Pengelolaan Sistem Informasi,
Ilmu pengetahuan tersimpan dalam berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku, makalah atau laporan informasi semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah disimpan dalam bentuk disket atau CD ROM, namun perlu dikembangkan lebih lanjut sistem agar informasi itu mudah.

Sumber :
https://id.wikipedia.org
Baca Selengkapnya >>>

Kamis, 28 April 2016

Paragraf Deduktif Menurut Para Ahli

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah materi yang berjudul penalaran deduktif. Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi.
Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, meniru kepada hal-hal yang khusus atau hal – hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

Ciri-ciri kalimat deduktif:
  • Kalimat utama berada di awal paragraf.
  • Kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan-penjelasan.

Pola Paragraf deduktif:
  • Umum.
  • Khusus.
  • Khusus.
  • Khusus.

Contoh mencari paragraf Deduktif :
  1. Meningkatnya kesejahteraan suatu keluarga berkaitan erat dengan besarnya jumlah anggota keluarga yang harus ditanggung oleh pencari nafkah. Keluarga dengan anak banyak, sedangkan pencari nafkah hanyalah sah ayah, tentu akan menimbulkan kesulitan di bidang ekonomi. Dapat disarangkan agar dalam keluarga seperti itu, sang ibu pun ikut bekerja, atau anak-anaknya kuliah sambil bekerja.Paragraf Deduktifnya : Meningkatnya kesejahteraan suatu keluarga berkaitan erat dengan besarnya jumlah anggota keluar yang harus ditanggung oleh pencari nafkah
  2. Membudayakan gemar membaca bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang melatari pembudayaan gemar membaca tersebut. Misalnya, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya bukut. Buku masih dianggap kebutuhan nomor sekian. Kenyataan ini terlihat ketika membutuhkan pokok sudah terpenuhi, orang jarang menyisihkan uangnya untuk membeli buku. Sulit sekali menjadikan sebuah buku sebagai kebutuhan utama. Akan tetapi, untuk mendengarkan sebuah kaset atau menonton film, banyak orang tak sungkan mengeluarkan uang.

Paragraf Deduktif Menurut Sumber dari para Ahli :

Menurut Suparno dan Mohamad Yunus 

Jenis Paragraf Deduktif :
Jenis paragraf ini memiliki kalimat topik pada bagian awal paragraf dan kalimat-kalimat pengembang setelah kalimat topik. Hal itu berarti bahwa gagasan dasar dikemukakan terlebih dahulu dan gagasan-gagasan pengembang isi paragraf dikemukakan kemudian.
Contoh paragraf deduktif adalah Semangat serta kesungguhan hati guru dalam mengajar dirasakan makin pudar karena kesejahteraan diabaikan. Imbalan yang mereka terima rendah.
Gaji mereka sering terlambat dan banyak potongan untuk keperluan yang kadang-kadang tidak jelas. Mereka juga tidak memiliki status sosial ekonomi yang bergengsi.

Sumber : http://www.daftarpustaka.web.id/2015/10/pengertian-paragraf-jenis-paragraf.html
Baca Selengkapnya >>>

Rabu, 06 April 2016

Pengertian Penalaran Deduktif

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah materi yang berjudul penalaran deduktif. Sebelumnya saya sudah membahas tentang penalaran deduktif dan sudah saya posting, jadi jika ingin membaca tentang penalaran induktif anda bisa klik disini
Saya akan menjelaskan pengertian dari penalaran itu sendiri. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.

  • Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, meniru kepada hal-hal yang khusus atau hal – hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh :
Obat telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia masa kini. Bahkan, karena begitu akrabnya, orang justru semakin tergantung pada obat, semakin terbiasa menggunakan obat. Penggunaan obat-obatan kini justru terlihat sebagai gaya hidup modern. Mereka perlu tampil seksi, bukan sehat, perlu obat kuat, bukan hidup harmonis, dan lain-lain. Faktanya zat-zat yang terkandung dalam obat dan efeknya bagi tubuh kita sering tidak kita perhatikan kaerna menganggap obat itu menyembuhkan tanpa memerhatikan apa yang sebenarnya terkandung dalam obat tersebut. Dalam pemilihan obat harus diperhatikan adanya kandungan bahan-bahan kimia yang justru menimbulkan dampak buruk terhadap tubuh kita
Ø  Ciri-ciri paragraph berpola induktif :
-       Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
-       Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama – sama diketahui.
Contoh :
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari.
Pada malam hari tidak ada matahari.
Pada malam hari tidak mungkin ada fotosintesis.
Sumber :
https://id.wikipedia.org
Baca Selengkapnya >>>

Selasa, 15 Maret 2016

Mengkoneksikan 10 PC dengan IP Address Yang Berbeda

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba mengkoneksikan 10 PC dengan IP Address yang berbeda, sebelumnya saya sudah memposting cara menghubungkan dua komputer menggunakan kabel LAN (Peer to Peer), jadi jika belum mengerti cara menyusun kabel bisa lihat di postingan sebelumnya klik disini. Susunan kabel yang harus dibuat adalah
-       Straight – Straight

-       Croos – Straight
-       Croos - Cross
Setelah menyusun kabel langkah selanjutnya adalah mengecek apakah kabel yang dibuat saling terkoneksi atau tidak.
  1.  Pertama saya akan mencoba mengecek kabel pada nomer urut 1 yaitu croos – croos dengan IP tujuan 10.10.10.7 dan hasil PING adalah GHU (Destination Hos Unreachable), contohnya seperti dibawah ini :
  2.  Selanjutnya saya akan mencoba mengecek kabel pada nomer 2 dengan susunan kabel Straight – Straight dengan IP tujuan 192.168.43.9 dan hasil PING adalah Reply, contohnya seperti dibawah ini :
  3.  Kemudian saya akan mencoba mengecek kabel pada nomer urut 3 dengan susunan kabel Croos – Croos dengan IP tujuan 172.168.2.4 dan hasil PING adalah RTO (Reques Time Out), contohnya seperti dibawah ini :
  4.  Lalu saya akan mencoba mengecek kabel pada nomer 4 dengan susunan kabel Straight – Croos dengan IP tujuan 192.168.10.7 dan hasil PING adalah Reply, contohnya seperti dibawah ini :
  5. Selanjutnya saya akan mencoba mengecek kabel pada nomer 5 dengan susunan kabel Straight – Straight dengan IP tujuan 192.168.1.2 dan hasil PING adalah Reply, contohnya seperti dibawah ini :
  6. Kemudian saya akan mencoba mengecek kabel pada nomer urut 3 dengan susunan kabel Croos – Croos dengan IP tujuan 10.10.10.23 dan hasil PING adalah Reply contohnya seperti dibawah ini :
  7.  Lalu saya akan mencoba mengecek kabel pada nomer 4 dengan susunan kabel Straight – Croos dengan IP tujuan 192.168.69.45 dan hasil PING adalah Reply, contohnya seperti dibawah ini :
  8. Selanjutnya saya akan mencoba mengecek kabel pada nomer 5 dengan susunan kabel Croos - Croos dengan IP tujuan 192.168.2.12 dan hasil PING adalah Reply, contohnya seperti dibawah ini :
  9. Kemudian saya akan mencoba mengecek kabel pada nomer urut 3 dengan susunan kabel Straight – Croos dengan IP tujuan 10.1.1.8 dan hasil PING adalah Reply contohnya seperti dibawah ini :
  10. Lalu saya akan mencoba mengecek kabel pada nomer 4 dengan susunan kabel Straight – Straight dengan IP tujuan 192.168.2.8 dan hasil PING adalah Reply, contohnya seperti dibawah ini :
Setelah semua kabel sudah dicek dan sudah mendapatkan hasil, dari beberapa hasil uji coba terdapat Hasil File Sharing yang Sukses dan ada pula yang Gagal. Sekarang saya akan membuat tabel agar terlihat lebih rapi.

Tabel Uji Coba Kabel UTP
No
Susunan Kabel
IP Tujuan
Hasil PING
Hasil File Sharing
1
Croos – Croos
10.10.10.7
DHU
Gagal
2
Straight – Straight
192.168.43.9
Reply
Sukses
3
Croos – Croos
172.168.2.4
RTO
Gagal
4
Straight – Croos
192.168.10.7
Reply
Sukses
5
Straight – Straight
192.168.1.2
Reply
Sukses
6
Croos – Croos
10.10.10.23
Reply
Sukses
7
Straight – Croos
192.168.69.45
Reply
Sukses
8
Croos – Croos
192.168.2.12
Reply
Sukses
9
Straight – Croos
10.1.1.8
Reply
Sukses
10
Straight – Straight
192.168.2.8
Reply
Sukses
Baca Selengkapnya >>>

Minggu, 13 Maret 2016

Pengertian Penalaran Induktif

Kali ini saya akan membahas sebuah materi yang berjudul penalaran induktif dan deduktif. Sebelum membahas lebih dalam saya akan menjelaskan pengertian dari penalaran itu sendiri. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.

  • Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta – fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi.
Contoh penalaran induktif :
Harimau memiliki taring.
Anjing memiliki taring.
Serigala memiliki taring.
Semua hewan karnivora memiliki taring.
Paragraf Induktif dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraph hubungan sebab akibat.

1.    Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain – lain.
Contoh generalisasi :
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Ø  Macam-macam generalisasi :
1.    Generalisasi
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
2.    Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Ø  Ciri – ciri paragraph berpola induktif :
Letak kalimat utama di akhir paragraph.
Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan.

2.    Analogi
Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan Bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti Bumi. Jika Bumi ada mahluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup diplanet Mars.

3.    Kausalitas
Masalah pengangguran merupakan masalah serius yang harus diselesaikan pemerintah, seperti beberapa waktu lalu diberitakan dimedia cetak dan ibu kota, bagaimana ribuan pencari kerja hars berdesakan bahkankan pingsan untuk mendapatkan pekerjaan. Menurut laporan media cetak hal ini terjadi karena dalam waktu dekat ini banyak perusahaan menufaktor yang akan tutup. Sehingga harus melakukan PHK. Selain itu minimnya kahlian atau rendahnya kualitas SDM menjadi faktor penyebab banyaknya pengangguran di ibukota.

Sumber :
https://id.wikipedia.org
https://rismarhaesa15.wordpress.com
Baca Selengkapnya >>>